Ia menyatakan bila pengakuan dari Dirut Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati merupakan kesalahan.
"Mana ada Bulan November, inilah yang kacau. Kalau November belum kita bayar, nggak bisa tutup buku DKI," ujar Kepala Dinas KPKP, Darjamuni disalin dari laman Detik.
Baca juga: (Tak tahan dengan Anies-Sandi, Direktur Pengelola Daging Bersubsidi Mengundurkan Diri, 'Boroknya' Dibuka Semua)
Darjamuni menyatakan bila pembayaran untuk bulan November telah dilakukan pada bulan Desember. Lalu untuk bulan Desember, disepakati akan dibayarkan pada bulan Januari.
"Kalau Desember memang kita bayarkan Januari. Itu yang makanya kalau ngomong agak hati-hati. November sudah bayar," terangnya.
Ia mengatakan kalau dinasnya hanya memiliki tugas memverifikasi pengajuan dana tersebut.
Baca juga: (Banyak yang Terkejut, Ini Pekerjaan Fahri Hamzah saat Dulu Ditugaskan bersama Kang Sunman)
"Makanya kok, kalaupun telat nggak mungkin saya menghambat. Apa kepentingan saya menghambat. Tapi yang pasti kan pembayaran itu harus datanya clear. Clear antara Bank DKK, dia sendiri sama saya," pungkasnya.
Darjamuni juga kecewa dengan sikap Marina yang justru mempublikasikan permasalahn ini ke publik tanpa klarifiaksi ke SKPD terkait.
"Biar begitu selesaikan internal saja kan seharusnya. Nyatanya ngomong juga nggak bener, masak November nggak bayar? kan 2017 sudah tutup buku," terangnya.
Baca juga: (Difitnah @PartaiHulk, Menkominfo Rudiantara Tak Tinggal Diam, Yang dilakukannya pasti Bikin Pelaku 'Gemetar')
"Sampai saat ini sebenarnya tidak terganggu. Saya belum dapat laporan," sambungnya.
Padahal sebelumnya, Dirut Dharma Jaya, Marina mengaku kecewa karena sulit sekali berkoordinasi dengan SKPD terkait.
Tidak ada komentar