Penataan Tanah Abang Ditegur Kader Kontroversial, Apakah Anies Bergeming?

Penataan Tanah Abang Ditegur Kader Kontroversial, Apakah Anies Bergeming?

TribunPagi.com - Keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menutup Jalan Jatibaru, Tanah Abang masih menjadi polemik.

Keputusan tersebut dianggap tak mempunyai landasan hukum apapun karena Ingub Nomor 17 Tahun 2018 terkait Penataan Kawasan tanah Abang tidak mengatur penutupan Jalan Jatibaru.

Penataan Tanah Abang Ditegur Kader Kontroversial, Apakah Anies Bergeming?

Anggota DPRD DKI, Wahyu Dewanto menjelaskan bila Tanah Abang telah menjadi suatu kawasan TOD dan terus berkembang dengan kekuatan transportasi massal.

Baca juga: (Ketum PAN ajak PDIP, NasDem, Demokrat hingga Gerindra Bersatu Bentuk Koalisi Nasional, Jokowi Capres Tunggal?)

"Upaya mengintegrasikan angkutan yang ada dengan busway sudah diupayakan Pemprov DKI dan itu perlu didukung. Ini penting untuk menjaga dan meningkatkan kelancaran pergerakan orang dari dan ke kawasan Tanah Abang. Selain itu, jalur-jalur pedestrian juga perlu diperhatikan. Sedangkan para pedagang tentunya diakomodir pada blok-blok pasar yang ada," ujar Wahyu disalin dari laman Merdeka.

Mengenai penutupan Jalan jatibaru, Ia menyarankan untuk Pemprov DKI Jakarta supaya bisa menerima kritik dari sejumlah pihak, termasuk diantaranya Ditlantas Polda Metro Jaya.

Hal ini lantaran di kawasan Tanah Abang tak hanya semata-mata permasalahan pengalihan lalu lintas saja.

Baca juga: (Dirut Dharma Jaya yang Mengundurkan Diri Ternyata pernah Bikin Kontroversi, Usulkan Shalat Jum'at Dibagi dalam 2 Shift)

"Tapi bagaimana menyiapkan transportasi umum jalan raya yang bisa mengimbangi KA, bagaimana menyiapkan tempat-tempat berdagang yang nyaman dan mudah diakses, bagaimana menyiapkan fasilitas pejalan kaki yang baik dan bagaimana mengawasi dan menjaga agar semua yang disediakan dipergunakan sebagaimana mestinya," ucapnya.

Wahyu Dewanto
Wahyu Dewanto

Kader Hanura yang pernah terjerat kontroversi plesir dan kasus duggan korupsi ini juga menegaskan bahwa permasalahan ini butuh solusi yang tepat agar tidak menimbulkan permasalahan baru lagi.

"Saya rasa apabila kebijakan sepihak memang dapat merugikan pihak lain. Saran saya libatkan para stake holder untuk mencarikan solusinya. Dengan salah satu cara sediakan titik-titik park and ride yang banyak dan memadahi. Dengan jalur pedestrian dan akses yang langsung ke pusat-pusat perdagangan dan akses transportasinya supaya tidak ada lagi akses penutupan jalan," terangnya.

Share this:

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.

Tidak ada komentar