Ia menegaskan bahwa dirinya telah menjadi korban aksi penderekan oleh petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Jadi, ketika itu seolah-olah perbuatan saya itu dosa besar kan seolah-olah kemarin yang penjahatnya Ratna Sarumpaet. Ya kan, kesannya Ratna bersalah, katanya Pak Sandi," terang Ratna disalin dari laman JPNN.
Ratna menceritakan bahwa saat dirinya menelepon Anies Baswedan, orang yang mengangkat yaitu stafnya.
Baca juga: (Ngakak Termehek-mehek, Ruhut Sitompul Tertawakan Mardani Ali Sera karena Jokowi)
Ia menegaskan bahwa dirinya tak pernah meminta Anies memberikan intervensi mengenai penderekan mobilnya. Ia hanya menyatakan bahwa tak akan mengambil mobilnya yang diderek oleh Dishub DKI Jakarta.
"Saya tahu, saya enggak salah. Cuma itu doang," tukas Ratna.
Ratna mengaku sangat kecewa dengan pernyataan Sandiaga Uno yang mengatakan bahwa dirinya bersalah lantaran melanggar Perda DKI.
"Perda itu memerintahkan untuk mengacu tetap pada Undang-undang dan saya pikir mereka kan cukup dekat dengan saya, saya jadi pusing gitu. Kejahatan saya ini apa sih sebenarnya?" tukasnya.
Baca juga: (Fadli Zon Larang Jokowi pakai Pesawat Kepresidenan)
"Memang berurusan sama Ratna Sarumpaet dosa? Kejahatan? Memang sudah tahu kejahatan saya apa? Aku jadi sekarang, saya lagi minta pengacara saya mempelajari Pergub itu, Perda itu," sambung Ratna.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tak berasalah dalam peristiwa penderekan tersebut. Ia juga mengancam akan membawa permasalahan tersebut ke ranah hukum.
"Kalau saya enggak salah, saya akan somasi itu Dishub DKI. Soalnya kemarin Pak Andri Yansyah, Kadishub DKI itu bilang parkirnya di bahu jalan," tutupnya.
Tidak ada komentar