TribunPagi.com - Politikus Partai Gerindra, Habiburokhman menganggap bahwa Jenderal Gatot Nurmantyo tak mencalonkan diri di Pilpres 2019.
Ia meminta untuk Habiburokhman bisa mengajukan diri sebagai calon di ajang Pilpres 2024 saja. Apa alasannya?
Menanggapi pernyataan tersebut, banyak pihak yang menuding bahwa permintaan itu dilandasi oleh rasa ketakutan Gerindra akan Prabowo Subianto yang bakal tersaingi dengan adanya Gatot.
Baca juga: (Reaksi Sandiaga Uno Berubah 360 Derajat setelah Anies Bilang Begini)
Pengaman Politik dari Median, Rico Marbun menilai bahwa hal tersebut tak memperlihatkan adanya ketakutan dari Gerindra.
Ia mengatakan bila selama pernyataan seperti itu bukan diucapkan oleh Prabowo, maka imbauan tersebut hanya hal yang biasa saja.
"Selama itu bukan Pak Prabowo yang bicara, semua kemungkinan itu bisa saja terjadi. Harus kita ketahui di setiap parpol tidak mungkin semua orang punya pendapat yang sama. Artinya semua faksi punya jagonya sendiri. Misalnya Gerindra tidak hanya menggadangkan Prabowo saja, kita dengar ada Anies Baswedan, bahkan ada juga yang menggadang nama Gatot Nurmantyo," terang Rico disalin dari laman Detik.
Ia menjelaskan kalau apa yang telah dilakukan Habiburokhman bisa disebut sebagai usaha untuk mempersulit masuk ke Gerindra sebagai calon.
Baca juga: (Sandiaga Tuding Sampah Menumpuk di Teluk DKI sejak Era Kepemimpinan Ahok)
"Jadi kalau menurut saya, yang dilakukan beberapa orang Gerindra itu playing hard to get, artinya tidak gampang bagi orang atau politisi masuk ke Gerindra," tukasnya.
Ia mengatakan bila maksud dari pernyataan itu ingin menunjukkan bahwa Gerindra merupakan partai yang besar di Indonesia.
"Tentu tidak mudah bagi politisi manapun untuk masuk baik sebagai capres atau cawapres. Artinya ini tidak mudah. Jadi ini sikap logis yang ditunjukkan politisi Gerindra supaya partai ini tidak menjadi 'murahan'. Ini bukan barang murah, partai ini partai besar. Sinyal ini harus dibaca Pak Gatot," jelasnya lagi.
Ia mengingatkan untuk Gatot supaya bisa lebih peka dengan adanya pernyataan dari Habiburokhman itu.
"Dia harus beri komunikasi lebih intens, kalau memang ingin masuk ke Gerindra. Bukan hanya ke Prabowo, tapi juga ke faksi-faksi yang ada di Gerindra. Jadi menurut saya ini sinyal buat Pak Gatot bahwa ini partai bergengsi, kalau ingin ambil tiket Gerindra harus bicara serius dan pendekatan yang intensif, kalau memag dia ingin maju," ucap Rico.
Sebelumnya diketahui bahwa Habiburokhman menyindir Jenderal Gatot Nurmantyo soal Pilpres 2019 mendatang.
Baca juga: (Hak dan Kewengangan Menteri Susi Dicabut Jokowi, Perseteruan Diharapkan Berakhir)
"Masuk ke parpol dulu. Masuk, terus besarkan. Jadi tahun 2024 Pak Gatot bisa nyalon presiden. Kan berpolitik itu harus berproses, tidak ujug-ujug," ucapnya.
"Jadi, Pak Gatot, idealnya, dia sosok negarawan yang sangat berkualitas. Tapi tahapannya, jika dia mau jadi capres, dia tahapannya didukung salah satu parpol, bantu besarkan, dapat 20 persen," sambung Habiburokhman.
Ketika Jenderal Gatot Kena 'Skak' Habiburokhman: Larangan Maju di Pilpres 2019
Share this:
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Tidak ada komentar